Kamis, 14 Juli 2022

 


Tak dapat dipungkiri bahwa Pandemi COVID-19 yang melanda diakhir tahun 2019 hingga kini membawa pengaruh besar terhadap layanan pembelajaran disekolah-sekolah bahkan dikampus-kampus sekalipun. Pembatasan ruang gerak orang-perorang jadi penyebab utama kehadiran para pelajar kesekolah menjadi amat terbatas. Bahkan disepanjang tahun pelajaran 2020/2021 hampir sepanjang tahun kegiatan pembelajaran dilakukan dirumah.

Minimnya penguasaan teknologi informatika dan keterbatasan sarana menjadi sebab belum berhasilnya skenario pembelajaran alternatif yang diberikan pemerintah agar pembelajaran tetap berlangsung.  Beragam aplikasi metoda daring dan penyediaan kuota internet gratis untuk guru dan peserta didik menjadi tidak efektif dan terkesan mubazir.

Alih-alih mendorong penguasaan teknologi informatika dan mencukupkan sarana prasana, pemerintah justru mengambil langkah penyederhaan kurikulum dengan menerbitkan Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Kurikulum Dalam Kondisi Khusus.

Beberapa kajian menyebutkan bahwa kurikulum yang lebih sederhana dapat mendorong hasil belajar yang lebih baik terutama ketika pembelajaran mengalami keterbatasan. Penyederhanaan kurikulum difokuskan pada pembelajaran kompetensi esensial, yaitu literasi dan numerasi. Hasil studi selama masa pandemi menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan Kurikulum Kondisi Khusus (kurikulum darurat) memiliki capaian literasi dan numerasi yang lebih baik dibandingkan siswa di sekolah yang masih menerapkan Kurikulum 2013 secara penuh, di mana selisih capaian antara kedua kelompok tersebut setara dengan 4 bulan belajar. Dampak penggunaan kurikulum darurat ini terbukti mengurangi risiko learning loss bagi siswa, terutama mereka yang berasal dari kelompok rentan (keluarga di daerah tertinggal, orang tua berpendidikan rendah, dan memiliki keterbatasan buku teks).

Sejak masa itu, beberapa sebutan kurikulum silih berganti memenuhi ruang debat dan bahasan akademik dikampus-kampus. Mulai kurikulum Paradigma Baru, Kurikulum Prototipe, dan terakhir Kurikulum Merdeka. Untuk sebutan terakhir, Kurikulum Merdeka; merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guna menguji keberhasilan Kurikulum Merdeka mengatasi masalah loss learning, Pemerintah melakukan ujicoba dua sisi melalui pendekatan institusional (sekolah) dengan program Sekolah Penggerak dan pendekatan personal (perorangan) dengan program Guru Penggerak. Dan ternyata upaya itu berhasil setelah uji coba terhadap 2500 sekolah dan 7800 orang guru penggerak.

Maka sejak itu Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim dengan lempang menggulirkan Paket Merdeka Episode ke-15 yang disebut dengan Kurikulum Merdeka Mengajar. Dalam rentang waktu 2022 hingga tahun 2024 sekolah-sekolah mulai PAUD hingga SMA/ SMK dapat menerapkan Kurikulum Merdeka secara mandiri.

Ada tiga macam pilihan bagi sekolah dalam mengimplementasian kurikulum merdeka sesuai dengan kemampuan sumber daya disekolah. Sekolah dapat memilih jalur Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, Atau Mandiri Berbagi. Tahun 2024 menjadi penentuan kebijakan kurikulum nasional berdasarkan evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran. Evaluasi ini menjadi acuan Kemendikburistek dalam mengambil kebijakan lanjutan pasca pemulihan pembelajaran.

Penjelasan operasional pelaksanaan Kurikulum Merdeka diatur dengan Keputusan Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Nasional (BSKAP) melalui Keputusan Kepala BSKAP No. 033/H/KR/2022 dan Berdasarkan Keputusan Kepala BSKAP No. 009/H/KR/2022.

Dengan menerapkan pembelajaran ini peserta didik secara eksplisit akan melaksanakan pembelajaran intrakurikuler dan kokurikuler sekaligus. Pembelajaran intrakurukuler ditujukan untuk mengisi ranah kognitif dengan materi terpilih dan pembelajaran kokurikuler secara khusus ditujukan untuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui pilihan tema yang sudah ditetapkan. Sekolah berkewajiban memilih Tema yang sesuai dengan kondisi peserta didik saat itu dan menjadikannya sebagai Projek.


Jumat, 27 Mei 2022

Survey IKM UPT SMPN 2 Sungai Tarab



Pandemi covid-19 telah menjadi keprihatinan global. Pandemi ini berdampak pada berbagai sektor sektor yaitu ekonomi, sosial-budaya, dan juga pendidikan. Dalam menjalankan kegiatan dimasa pandemi ini, ada banyak inisiatif yang dapat dilakukan agar tetap dapat melakspeserta didikan kegiatan di tengah kesulitan. Di dunia pendidikan, termasuk pada pendidikan tinggi dapat memanfaatkan kemerdekaan berpikirnya untuk dapat lepas dari masalah dan menatap masa depan dengan optimitis. Salah satu yang bisa dilakukan perguruan tinggi yaitu dengan ‘me-lockdown’ perkuliahan secara fisik dalam jangka waktu tertentu dan memaksimalkan ‘open up’ kuliah melalui model lain dengan memanfaatkan teknologi virtual dan digital.

 Revolusi industri 4.0 memungkinkan kita melakukan inisiatif terbarukan untuk memaksimalkan fungsi komunikasi, transfer informasi, dan pengetahuan pada berbagai sektor termasuk pendidikan. Di masa pandemi ini Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mendorong dalam pembelajaran secara online agar lebih efektif. Perkembangan teknologi komunikasi dan digital memiliki peran signifikan yang bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh para akademia.

Terkait pencegahan penyebaran covid-19, UPT SMP Negeri 2 Sungai Tarab menerapkan pembelajaran secara online atau lebih dikenal pembelajaran dalam jaringan (daring). Namun didalam Layanan Pendidikan ini tentu banyak ditemukan kendala dan keuntungan oleh  stakeholder yang kita harapkan untuk mendapatkan pelayanan yang baik, salah satunya yaitu terkait dengan Layanan Pendidikan. Maka dengan ini UPT SMP Negeri 2 Sungai Tarab mengadakan Survey evaluasi Layanan Pendidikan yang dilaksanakan mulai tanggal 01 Mei hingga 30 Mei 2021. Adapun responden Survey ini terdiri dari peserta didik, orangtua, dan GTK UPT SMP Negeri 2 Sungai Tarab.

Ruang Lingkup kegiatan Survey kepuasan dalam Layanan Pendidikan ini terdiri dari :

  1.  Responden; Responden adalah peserta didik, orangtua, dan GTK UPT SMP Negeri 2 Sungai Tarab
  2. Kepuasan dalam Layanan Pendidikan; Kepuasan dalam Layanan Pendidikan adalah tingkat kepuasan pada layanan yang diberikan oleh  semua sistem yang tersedia bagi Layanan Pendidikan.

Secara umum, pelaksananaan survey kepuasan dalam Layanan Pendidikan ini dilakukan melalui tiga tahapan meliputi:

  1.  Tahap Pengembangan konsep dan instrument Survey.
  2.  Pengumpulan data-data
  3. Analisis data dan penulisan laporan

Pada Survey yang telah dilakspeserta didikan, responden dikelompokkan menjadi tiga, yaitu; kelompok peserta didik, kelompok orangtua, dan kelompok GTK

Untuk kelompok peserta didik dikemukakan diajukan sebanyak 26 pertanyaan meliputi:

Q1.   Bagaimana keadaan ruangan labor IPA dan alat praktek yang anda gunakan dalam pembelajaran ? (meliputi perawatan, kelengkapan ,dsb)

Q2.  Bagaimana kemudahan penggunaan ruang dan alat praktek tersebut ? (ketersediaan instruksi kerja,adanya panduan dari guru terkait, dsb)

Q3.  Bagaimana kondisi & kelengkapan tempat latihan olahraga yang anda gunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler ?

Q4.  Bagaimana kondisi & kelengkapan ruang Praktikum/bengkel yang anda gunakan untuk kegiatan praktek kerja ?

Q5.   Bagaimana kondisi & kelengkapan ruang perpustakaan sekolah yang anda gunakan ?

Q6.   Bagaimana kondisi, kebersihan & kelengkapan sarana kantin sekolah ?

Q7.   Bagaimana kondisi, kebersihan & kecukupan sarana kamar mandi & toilet sekolah ?

Q8.  Bagaimana dengan kesesuaian buku - buku diperpustakaan sekolah dengan kebutuhan anda sebagai siswa?

Q9.    Bagaimana manfaat, kondisi & pengelolaan koperasi siswa di sekolah ?

Q10. Bagaimana kelengkapan dan kebersihan ruang agama/ tempat ibadah di sekolah ?

Q11. Bagaimana tentang kebersihan lingkungan sekolah anda (selokan, tempat sampah, lorong - lorong,taman, dsb) ?

Q12. Bagaimana metode pengajaran guru praktek dijurusan anda secara umum?

Q13. Bagaimana kreatifitas guru - guru anda dalam menggunakan metode, media/alat dan sumber mengajar?

Q14. Bagaimana sikap & peran guru - guru anda dalam memotivasi anda ?

Q15. Bagaimana tentang kedisiplinan para guru (datang tepat waktu, tingkat kehadiran guru, dsb) ?

Q16. Bagaimana tentang keteraturan pemberian ulangan /tes dari guru - guru anda ?

Q17. Bagaimana kejelasan Tata Tertib & Peraturan Sekolah?


Q18. Bagaimana tentang konsistensi pelaksanaan Tata Tertib tersebut ?

Q19. Bagaimana kejelasan & konsistensi terhadap pemberian sanksi atas pelanggaran terhadap TataTertib & Peraturan Sekolah tersebut ?

Q20. Bagaimana peran petugas BP dalam membantu siswa mengatasi masalah – masalah yang hadapi siswa ?

Q21. Bagaimana peran BP/BK dalam membantu siswa memberi bimbingan dan informasi mengenai kesempatan kerja / pendidikan lebih lanjut ?

Q22. Bagaimana mengenai ketenangan belajar di sekolah ?

Q23. Bagaimana pendapat anda tentang image sekolah anda ?

Q24. Bagaimana image orang lain (teman, orang tua,kenalan, masyarakat, dsb) terhadap sekolah anda?

Q25. Bagaimana dengan peran OSIS sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi siswa?

Q26. Bagaimana dengan ragam jenis kegiatan ekstrakurikuler di sekolah anda?

 Untuk responden kelompok orang tua dikemukakkan 8 pertanyaan yang meliputi;

  • Q1. Bagaimana kompetensi (pengetahuan, keterampilan) yang kini dimiliki anak anda setelah mengikuti pendidikan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab ?
  • Q2.  Bagaimana dengan perkembangan sikap perilaku/akhlak anak anda setelah mengikuti pendidikan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab ?
  • Q3.  Bagaimana dengan disiplin (pengaturan waktu,pengerjaan tugas – tugas) yang dimiliki anak anda setelah mengikuti pendidikan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab ?
  • Q4.  Bagaimana keterjangkauan biaya pendidikan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab ?
  • Q5. Bagaimana dengan program/tata tertib anti narkoba yang dijalankan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab ?

  • Q6. Bagaimana mengenai transparansi biaya – biaya pendidikan yang dijalankan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab ?
  • Q7. Bagaimana dengan program praktek kerja industri (prakerin) di Luar sekolah yang selama ini dijalankan UPT SMPN 2 Sungai Tarab ?
  • Q8. Bagaimana dengan pelajaran sekolah di unit produksi untuk melatih siswa untuk bekerja mandiri ?
  • Q9. Bagaimana dengan media komunikasi dari pihak sekolah (surat laporan, kunjungan, telepon, undangandll.) dengan orang tua ?

 Sementara untuk responden kelompok GTK (Guru dan Tenaga Kependididkan) diajukan 9 pertanyaan yang meliputi;

Q1.  Bagaimana kompetensi (pengetahuan, keterampilan) yang kini dimiliki peserta didik anda setelah mengikuti pendidikan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab ?

Q2.  Bagaimana dengan perkembangan sikap perilaku/akhlak peserta didik anda setelah mengikuti pendidikan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab ?

Q3.   Bagaimana dengan disiplin (pengaturan waktu,pengerjaan tugas – tugas) yang dimiliki peserta didik anda setelah mengikuti pendidikan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab ?

Q4.    Bagaimana keterjangkauan biaya pendidikan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab ?

Q5.   Bagaimana dengan program/tata tertib anti narkoba yang dijalankan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab ?

Q6.   Bagaimana mengenai transparansi biaya – biaya pendidikan yang dijalankan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab ?

Q7.   Bagaimana dengan program praktek kerja industri (prakerin) di Luar sekolah yang selama ini dijalankan UPT SMPN 2 Sungai Tarab ?

Q8.    Bagaimana dengan pelajaran sekolah di unit produksi untuk melatih siswa untuk bekerja mandiri ?

Q9.   Bagaimana dengan media komunikasi dari pihak sekolah (surat laporan, kunjungan, telepon, undangandll.) dengan orang tua ? 

Dalam Survey ini jawaban peerta dikelompokkan menjadi 5 kategori penilaian yaitu 1 sampai 5, dimana masing-masing kategori mewakili penilaian sebagai berikut.

Tabel 1. Kategori penilaian

No

Bobot/Score

Kategori Penilaian

Ket

1

1

Sangat Kurang

 

2

2

Kurang

 

3

3

Cukup

 

4

4

Baik

 

5

5

Sangat Baik

 

 Penskoran diatas berpedoman pada skala nilai normal yang ditetapkan oleh Suharsimi Arikunto untuk 5 opsi jawaban

Pada Survey yang dilakukan, responden merupakan UPT SMP Negeri 2 Sungai Tarab. Pengambilan data Survey dilakukan secara online, karena Pertimbangan Efesiensi Dan Efektifitas.  Data yang diperoleh dari hasil pengisian kuisioner akan dianalisis dengan statistic kuantitatif kemudian akan dilaporkan dalam bentuk pie grafik.

Jadwal pelaksanaan kegiatan Survey tersaji di Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Aktivitas dan Jadwal Survey

Aktifitas

Bulan

4

5

6

Pengembangan Konsep dan Instrument Survey

ü

 

 

Pengambilan data

 

ü

 

Penulisan Laporan

 

 

ü

 

Berdasarkan hasil survei pada sebanyak 266  responden, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

  1. Kelompok responden peserta didik menyatakan indeks kepuasan dengan kategori baik sekali terhadap layanan Pendidikan UPT SMP Negeri 2 Sungai Tarab dan hanya menyatakan kategori baik untuk pertanyaan terkait keadaan ruangan labor IPA dan alat praktek yang digunakan dalam pembelajaran ? (meliputi perawatan, kelengkapan ,dsb)
  2.  Kelompok responden orangtua peserta didik menyatakan indeks kepuasan dengan kategori baik sekali terhadap layanan Pendidikan UPT SMP Negeri 2 Sungai Tarab dan menyatakan baik untuk pertanyaan terkait perkembangan sikap perilaku/akhlak siswa anda setelah mengikuti pendidikan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab, keterjangkauan biaya pendidikan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab, transparansi biaya – biaya pendidikan yang dijalankan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab, dan pelaksanaan pelajaran life skill untuk melatih siswa memiliki kecakapan hidup
  3. Kelompok responden GTK menyatakan indeks kepuasan layana Pendidikan pada UPT SMP Negeri 2 Sungai Taran dengan kategori baik sekali dan menyatakan baik terkait transparansi biaya – biaya pendidikan yang dijalankan di UPT SMPN 2 Sungai Tarab

 


 

Syarat PPDB UPT SMPN 2 Sungai Tarab


 

Tautan PPDB UPT SMPN 2 Sungai Tarab


 

Alur PPDB UPT SMPN 2 Sungai Tarab


 

Brosur PPDB UPT SMPN 2 Sungai Tarab