Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 Juli 2022

 


Tak dapat dipungkiri bahwa Pandemi COVID-19 yang melanda diakhir tahun 2019 hingga kini membawa pengaruh besar terhadap layanan pembelajaran disekolah-sekolah bahkan dikampus-kampus sekalipun. Pembatasan ruang gerak orang-perorang jadi penyebab utama kehadiran para pelajar kesekolah menjadi amat terbatas. Bahkan disepanjang tahun pelajaran 2020/2021 hampir sepanjang tahun kegiatan pembelajaran dilakukan dirumah.

Minimnya penguasaan teknologi informatika dan keterbatasan sarana menjadi sebab belum berhasilnya skenario pembelajaran alternatif yang diberikan pemerintah agar pembelajaran tetap berlangsung.  Beragam aplikasi metoda daring dan penyediaan kuota internet gratis untuk guru dan peserta didik menjadi tidak efektif dan terkesan mubazir.

Alih-alih mendorong penguasaan teknologi informatika dan mencukupkan sarana prasana, pemerintah justru mengambil langkah penyederhaan kurikulum dengan menerbitkan Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Kurikulum Dalam Kondisi Khusus.

Beberapa kajian menyebutkan bahwa kurikulum yang lebih sederhana dapat mendorong hasil belajar yang lebih baik terutama ketika pembelajaran mengalami keterbatasan. Penyederhanaan kurikulum difokuskan pada pembelajaran kompetensi esensial, yaitu literasi dan numerasi. Hasil studi selama masa pandemi menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan Kurikulum Kondisi Khusus (kurikulum darurat) memiliki capaian literasi dan numerasi yang lebih baik dibandingkan siswa di sekolah yang masih menerapkan Kurikulum 2013 secara penuh, di mana selisih capaian antara kedua kelompok tersebut setara dengan 4 bulan belajar. Dampak penggunaan kurikulum darurat ini terbukti mengurangi risiko learning loss bagi siswa, terutama mereka yang berasal dari kelompok rentan (keluarga di daerah tertinggal, orang tua berpendidikan rendah, dan memiliki keterbatasan buku teks).

Sejak masa itu, beberapa sebutan kurikulum silih berganti memenuhi ruang debat dan bahasan akademik dikampus-kampus. Mulai kurikulum Paradigma Baru, Kurikulum Prototipe, dan terakhir Kurikulum Merdeka. Untuk sebutan terakhir, Kurikulum Merdeka; merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guna menguji keberhasilan Kurikulum Merdeka mengatasi masalah loss learning, Pemerintah melakukan ujicoba dua sisi melalui pendekatan institusional (sekolah) dengan program Sekolah Penggerak dan pendekatan personal (perorangan) dengan program Guru Penggerak. Dan ternyata upaya itu berhasil setelah uji coba terhadap 2500 sekolah dan 7800 orang guru penggerak.

Maka sejak itu Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim dengan lempang menggulirkan Paket Merdeka Episode ke-15 yang disebut dengan Kurikulum Merdeka Mengajar. Dalam rentang waktu 2022 hingga tahun 2024 sekolah-sekolah mulai PAUD hingga SMA/ SMK dapat menerapkan Kurikulum Merdeka secara mandiri.

Ada tiga macam pilihan bagi sekolah dalam mengimplementasian kurikulum merdeka sesuai dengan kemampuan sumber daya disekolah. Sekolah dapat memilih jalur Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, Atau Mandiri Berbagi. Tahun 2024 menjadi penentuan kebijakan kurikulum nasional berdasarkan evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran. Evaluasi ini menjadi acuan Kemendikburistek dalam mengambil kebijakan lanjutan pasca pemulihan pembelajaran.

Penjelasan operasional pelaksanaan Kurikulum Merdeka diatur dengan Keputusan Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Nasional (BSKAP) melalui Keputusan Kepala BSKAP No. 033/H/KR/2022 dan Berdasarkan Keputusan Kepala BSKAP No. 009/H/KR/2022.

Dengan menerapkan pembelajaran ini peserta didik secara eksplisit akan melaksanakan pembelajaran intrakurikuler dan kokurikuler sekaligus. Pembelajaran intrakurukuler ditujukan untuk mengisi ranah kognitif dengan materi terpilih dan pembelajaran kokurikuler secara khusus ditujukan untuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui pilihan tema yang sudah ditetapkan. Sekolah berkewajiban memilih Tema yang sesuai dengan kondisi peserta didik saat itu dan menjadikannya sebagai Projek.


Rabu, 01 April 2020

TIGABELAS HARI DENGAN GOOGLE CLASSROOM

GURU DI TIGAPULUH (+) KELAS

Rabu ini 1 April 2020, genap 13 hari peserta didik dirumahkan. Perlakuan merumahkan terpaksa dilaksanakan  guna menghindarkan peserta didik terpapar virus SARS-CoV-2 yang tiba-tiba menjadi pandemi global. Langkah ini juga bagian upaya efektif memutus mata rantai penyebaran COVID-19.  Menurut WHO SARS-CoV-2 atau lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Terpapar dan mengalami sakit karena virus Corona disebut dengan COVID-19. COVID-19 merupakan akronim dari Corona Virus Infected Diseases, sementara indeks 19 menjadi penanda gejala ini tampak pertama kali tahun 2019.  Dari data yang ada hingga hari ini tak sedikit korban terenggut nyawanya akibat mengalami COVID-19 dan lambat mendapat penanganan medis.

Meski peserta didik tidak datang kesekolah namun layanan pembelajaran tetap dilakukan  oleh guru dari jarak jauh. Pilihannya adalah menggunakan jaringan internet dengan berbagai platform pembelajaran dalam jaringan (daring). Setidaknya ada 19 platform pembelajaran daring yang dikenal, baik berbayar maupun gratisan. Salah satunya adalah Google Classroom.

Google Classroom merupakan salah satu fasilitas bawaan Google yang didesain untuk kegiatan pembelajaran maya yang interaktif. Guru dan Peserta didik yang tergabung dalam satu kelas dapat berkomunikasi melalui fitur- fitur tersedia. Untuk Guru sebagai admin kelas diberikan 4 fitur yang terdiri dari Forum, Tugas kelas, Daftar Anggota Kelas, dan Nilai Anggota Kelas. Sementara pada peserta didik  terdapat 3 fitur yaitu, Forum, Tugas kelas dan Anggota Kelas.

Tampilan sederhana menjadi keunggulan lain dari platform kelas maya ini. Dengan mengklik ikon Classroom Guru/ Peserta Didik langsung diarahkan pada tampilan ikon kelas berbentuk segiempat lengkap dengan nama kelasnya. Guru/ Peserta didik dapat menambah kelas atau bergabung dengan kelas yang sudah ada dengan mengentrikan kode kelas.

Semenjak dikenalkan dan ujicoba kegiatan Blended Learning di UPT SMP Negeri 2 Sungai Tarab hingga saat ini telah terbentuk 37 kelas maya dengan platform Google Classroom. Kelas sebanyak itu dikelola oleh 15 orang guru untuk melayani 149 orang peserta didik. Termasuk diantaranya kelompok Bimbingan dan Konseling. 

Guna memantau dan menilai kegiatan kelas maya dapat dilakukan supervisi oleh pimpinan sekolah dan pengawas. Supervisi tehadap kelas maya itu efektif dilakukan setelah guru mata pelajaran menggabungkan pimpinan sekolah dan pengawas dalam kelasnya sebagai guru pendamping.  

Pantauan 13 hari sejak peserta didik belajar dirumah menunjukan bahwa kegiatan kelas maya ini sangat dinamis. Guru terlihat mengirimkan materi pembelajaran dalam beragam format. Ada yang berbentuk video, suara, gambar, teks, kuiz dan daftar pertanyaan. Sementara peserta didik dapat pula mengirimkan tanggapan dalam bentuk video, suara, gambar, dan teks. Guru seketika dapat mengomentari tugas peserta didik dan memberikan penilaian menurut kaidah yang disepakati. Hasil kerja peserta didik berserta penilaiannya terarsip dalam foldernya masing-masing. Demikian juga dengan komentar dan histori intraksi Guru dengan peserta didik selama kegiatan pembelajaran dikelas maya.

Seiring waktu agar tidak membosankan Google Classroom  ini dapat dikompilasi dengan menggunakan aplikasi lain. Sebut misalnya webiner, webex, zoom cloud conference, dan beberapa aplikasi sejenis lainnya.

Jumat, 20 Maret 2020

PEMBELAJARAN VIA WHATSAPP


GURU DI TIGA PULUH KELAS

Temuan South China Morning Post perihal pasien pertama yang terinfeksi Virus COVID-19 diikuti oleh tayangan televisi yang menampilkan sejumlah korban terinfeksi virus itu bertumbangan tiba-tiba membuat jagat raya heboh. Dalam ulasan yang lebih detail digambarkan pula dengan jelas bagaimana virus COVID-19 menular dengan cepat, bertahan dengan hebat, dan mengakibatkan korbannya terbunuh dengan mudah. Penduduk dunia kalut seketika dengan pandemi COVID-19, berbagai upaya dilaksanakan Para Pimpinan Negara agar dampaknya terkendali. Diantaranya penambahan Rumah Sakit, peningkatan fasilitas kesehatan,  pembatasan aktifitas warga, bahkan ada yang melaksanakan program LOCK DOWN total dalam waktu dua pekan penuh.

 
Meski Indonesia memiliki catatan rendah kasus COVID–19 namun trend kasus positif terjangkit COVID-19 dalam dua pekan terakhir melonjak tajam (Okezone; Jumat,20-03-2020 – 12.31). Jumlah penduduk yang besar dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya COVID-19 membuat Pemerintah melakukan sejumlah kebijakan terintegrasi antar Depatemen.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini melaksanakan kebijakan SOCIAL DISTANCES MEASUREMENT dengan membelajarkan peserta didik dirumah. Bentuk praktiknya di Kabupaten Tanah Datar adalah pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan. Hal ini merujuk pada Surat Edaran Kepala Dinas Pedidikan dan Kebudayaan Nomor: 421.1/840/Dikbud-2020 yang berisi delapan point penting kegiatan layanan pembelajaran selama penanganan dampak COVID-19.

Terhitung sejak tanggal 20 Maret 2020 hingga 1 April 2020 interaksi Guru-Siswa hanya melalui jaringan internet. Guru diinstruksikan merancang pembelajaran melalui WA (whatsapp) disekolah dan selanjutnya mempublish konten belajar pada siswa yang terintegrasi dalam grup whatsapp kelas (WAGK) ataupun whatsapp mata pelajaran (WAGMP). Dalam postingan Lastrawati, M. Pd mengutip pendapat Indra Jaya Nauman (WA 20/03/2020:00.14) dijelaskan prosedur mempersiapkan belajar di rumah melalui WA sebagai berikut;  
1.      Pastikan semua siswa dan guru punya WA.
2.      Buat grup sesuai kelas (sebaiknya yang jadi admin wali kelas)
3.   Daftarkan semua siswa dan guru yang mengajar di kelas tsb jadi anggota grup. Bisa ditambahkan Kepsek atau Wakasek, Pengawas Sekolah dan  Guru BK
4.      Guru mendistribusikan tugas (KBM) melalui grup sesuai jadwal pelajaran.
5.      Siswa menyetorkan tugas melalui japri.
6.      Guru menyampaikan resume,  catatan umum melalui grup.
7.      Guru juga bisa memberikan layanan personal melalui japri

Dari pantauan dan wawancara singkat dengan guru mata pelajaran Bahasa Inggris, Elwirda, S. Pd pada hari Jumat 20/03/2020 didapat keterangan; 1) peserta didik merespon materi yang di publish, 2) interaksi anggota whatsapp mata pelajaran (WAGMP) cukup cair, 3) peserta didik menyetorkan tugas dalam bentuk foto, 4) keikutsertaan peseta didik cukup tinggi, 5) historis interaksi guru dengan anggota whatsapp mata pelajaran (WAGMP) sulit dilacak, 6) penilaian tidak terekap dalam aplikasi.

Jawaban yang sama diperoleh hampir dari semua guru yang melaksanakan pembelajaran hari ini. Seluruhnya terdapat tiga puluh sesi, dengan enam kelas. Ah, whatsapp memang luar biasa. Menjadi teman guru di tiga puluh ssesi tanpa letoy…



Jumat, 01 November 2019


“TARI LUKAH PASIA LOWEH”



Imbas yang dirasakan oleh UPT SMP Negeri 2 Sungai Tarab sebagai sekolah pelaksana Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) ialah menggeliatnya kegiatan Seni Tari dikalangan peserta didiknya. Beberapa tari saisuak yang telah lama tidak terlihat, saat ini kembali dilenggangkan oleh para pelajar dengan bimbingan Seniman dan Guru Kesenian. Disamping itu ada juga tarian kontemporer dengan sebutan tari minang kreasi yang dilatihkan kepada mereka.


Satu diantara tari saisuak yang hampir hilang  itu adalah Tari Lukah. Sebuah tarian khas Nagari Pasia Loweh yang dimainkan oleh remaja puteri dengan komponen utamanya lukah, yaitu alat untuk menangkap ikan seperti bubu yang dipasang di dalam air yang tidak berapa dalam. Sama halnya dengan Tarian Luka Gile dari Riau, atau Tari Beraura dari Bugis, tarian ini hanya diuntukkan bagi penyambutan tamu agung. Yang membedakan Tarian Lukah Pasia Loweh dengan tarian lainnya adalah gerakannya yang lebih teratur, seirama, dan jauh dari kesan magis.

Tarian Lukah menggambarkan kegembiraan dan keriangan atas kekayaan alam yang dianugerahkan Illahi, penghormatan pada pemimpin yang adil dan bijaksana serta ungkapan rasa bahagia karena senantiasa dikunjungi oleh sanak saudaranya.  Gerakannya yang serempak; meliuk - berputar, menghentak -  gemulai, maju – mundur, membuat tarian ini sangat dinamis dan enak ditonton.


Setelah berlatih sekian lama akhirnya pada Rabu, 30 Oktober 2019 peserta didik SMP Negeri 2 Sungai Tarab beroleh kesempatan meragakan kemampuannya melenggangkan Tari Lukah. Diundang sebagai penari penyambut tamu dalam Perayaan Ulang Tahun IBI ke-68 di Emersia Hotel & Resort Batusangkar seakan menjadi ajang pembuktian jerih payah berlatih selama ini. Dan hasilnya, dua kali tampil dihadapan Pimpinan Daerah plus lima ratus orang tamu undangan yang bertepuk tangan dengan gemuruh akan jadi kenangan manis yang sulit dilupakan. 



Jumat, 05 April 2019


IJAZAH SEMENTARA DENGAN MAIL MERGE

Banyak upaya dilakukan oleh sekolah untuk meminimalisir kesalahan penulisan ijazah agar tidak menimbulkan permasalahan yang dapat merugikan peserta didik dan merusak nama baik lembaga. Diantaranya pemilihan dan penetapan anggota tim pengolah nilai yang berkompetensi, pengumpulan data dari sumber utama, memedomani Perdirjen Dikdasmen nomor 0038/D/HK/2019, melakukan pengolahan data dengan berbagai aplikasi, bahkan ada yang membuat ijazah sementara dengan menggunakan mail-merge.

Mail Merge merupakan salah satu fitur pada Microsoft Office yang memungkinkan untuk membuat dokumen massal seperti surat undangan, label, amplop, tag nama, dan lainnya termasuk ijazah sementara. Hal ini dimungkinkan kerena dalam pengerjaannya telah menggunakan informasi yang disimpan dalam bentuk database.

Ketika memanfaatkan mail-merge diperlukan dua dokumen yang masing-masingnya disebut dokumen praktik dan dokumen database. Dokumen praktik umumnya berbentuk ms-word sementara dokumen database berbentuk excel workbook.

Dalam pembuatan Ijazah sementara, yang dijadikan lembar praktik adalah ketikan ms-word yang menyerupai blanko ijazah, masih kosong dan belum memuat data apapun. Bagian kosong pada halaman ijazah itu akan diisi dengan identitas peserta didik, identitas sekolah, dan nilai rata-rata rapor, nilai ujian sekolah, dan nilai ujian nasionalnya. Data untuk mengisi bagian kosong itu adalah database yang dimuat dalam excel worksheet yang telah disiapkan sebelumnya. Langkah selanjutnya adalah menggabungkan kedua dokumen tersebut dengan mail-merge. Berikut langkahnya;

1.   Buka blanko ijazah yang telah disiapkan
2.   Dari tab Mailings, klik perintah Start Mail Merge dan pilih Step-by-Step Mail Merge Wizard dari menu drop-down.
Panel Mail Merge akan muncul dan membimbing kita melalui enam langkah utama untuk menyelesaikan penggabungan. Contoh berikut menunjukkan bagaimana cara membuat formulir dan menggabungkannya dengan daftar penerima.
Step 1:
·        Dari jendela Mail Merge di sisi kanan jendela Word, pilih jenis dokumen yang ingin dibuat. Dalam contoh kita, kita akan pilih Letters. Kemudian klik Next: Starting document untuk bergerak ke Step 2.
Step 2:
·    Pilih Use the current document, kemudian klik Next: Select recipients untuk beralih ke Step 3.
Step 3:
Sekarang kita memerlukan daftar alamat sehingga Word secara otomatis dapat menempatkan setiap alamat ke dalam dokumen. List bisa berada pada file yang sudah ada, seperti buku kerja Excel, atau kita dapat mengetik list alamat baru dari dalam Wizard Mail Merge.
1.  Pilih Use an existing list, kemudian klik Browse untuk memilih file.

2.  Cari file Anda, kemudian klik Open.

3.     Jika list alamat ada di dalam buku kerja Excel, pilih worksheet yang berisi daftar itu, lalu klik OK.
    

4.    Dalam kotak dialog Mail Merge Recipients, kita dapat mencentang atau menghapus centang setiap kotak untuk mengontrol penerima yang akan digabungkan. Secara default, semua penerima harus dipilih. Setelah selesai, klik Close.

5.  Klik Next: Write your letter untuk beralih ke Step 4.

Jika kita tidak memiliki list alamat yang ada, Anda dapat mengklik tombol Type a new list dan klik Create, kemudian ketik daftar alamat secara manual.
Step 4:
Sekarang kita siap untuk menulis surat. Ketika itu dicetak, setiap salinan dari surat itu pada dasarnya sama; hanya data penerima (seperti nama dan alamat) yang berbeda. Kita harus menambahkan placeholder untuk data penerima sehingga Mail Merge tahu persis di mana tempat untuk menambahkan data.
Menyisipkan data penerima:
1.  Tempatkan titik penyisipan dalam dokumen di mana kita ingin informasinya muncul.

2.  Pilih salah satu opsi placeholder. Dalam contoh kita, kita akan pilih More Items. Kemudian Next lanjut ke Step 5
Step 5 :

1.  Jika semuanya sudah benar, klik Next: Complete the merge untuk beralih ke Step 6.

Step 6:
1.  Klik Print untuk mencetak Ijazah.

2.  Sebuah kotak dialog akan muncul. Putuskan apakah kita ingin mencetak semua surat-surat, Current document (record), atau kelompok terpilih, kemudian klik OK. Dalam contoh kita, kita akan mencetak semua surat.

3.  Kotak dialog Print akan muncul. Ubah setelan cetak jika diperlukan, lalu klik OK. Surat-surat akan dicetak.

Setiap lembar ijazah yang dicetak setidaknya memiliki dua kegunaan. Pertama sebagai alat pengecek kebenaran data yang akan diisikan pada ijazah sebenarnya, kedua sebagai dokumen sementara yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk mendaftar pada sekolah lanjutan yang diinginkannya.


Kamis, 28 Februari 2019


WAJAH BARU DAFTAR HADIR GTK


Terhitung tanggal 22 Februari 2019 laman web daftar hadir guru dan tenaga kependidikan dalam jaringan (DHGTK V.2.1) telah dapat diakses oleh operator, kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan. DHGTK V.2.1 merupakan update penyempurna DHGTK V.2 yang telah lebih dulu dilaunching. Dengan mengetikkan Uniform Resource Locator http://hadir.gtk.kemdikbud.go.id/v.2.1/ dikolom penjelajahan pada gawai ataupun PC,  pengguna langsung diarahkan kelaman website dimaksud.

Tak banyak perubahan antarmuka DHGTK V.2.1 dibandingkan versi sebelumnya. Pengguna diharuskan mengisi data pada kolom yang tersaji dilaman pembuka dengan mengentrikan; 1) NPSN sekolah, 2) User ID, 3) password, dan 4)capcha. Setelah mengklik tombol biru bertuliskan Sign In dengan kecepatan internet 40mbps dan server sedang tidak sibuk Pengguna tak butuh lama sudah dapat melihat tulisan Hadir GTK dan logo berbentuk telapak tangan, tulisan Hadir Guru dan Tenaga Kependidikan, dan navigasi utama. Pada bagian bawah tulisan  navigasi utama terdapat 4 menu yang terdiri dari Dashboard, kelengkapan Sekolah, laporan, dan Log Out. Setiap pengguna mengklik menu yang dipilih,  tampilan DHGTK V.2.1 berubah otomatis menurut sub menu yang terdapat pada menu itu.

Dengan mengklik menu dashboard, pengguna dapat melihat; kalender, identitas sekolah, rekapitulasi kehadiran pada tanggal berjalan, dan daftar Kehadiran GTk yang dipisahkan dua kolom. Beberapa ikon aktif pada laman ini dapat dimanfaatkan pengguna untuk  mendapatkan keterangan detail sesuai tanggal yang dipilih.  Pengguna dapat menggulir tanggal yang ada pada kalender jika ingin mendapatkan keterangan menrut tanggal yang dikehendaki. Pengguna juga dapat menambah atau mengurangi GTK berdasar data terbaru disekolahnya.

Pada menu Kelengkapan Sekolah terdapat 5 sub menu, yaitu; 1) izin pegawai, 2) operasional sekolah, 3) kalender Pendidikan, 4) entry kehadiran, dan 5) SPTJM. Sub menu izin pegawai disediakan untuk mengentrikan keterangan jika ada GTK yang tidak hadir dengan alasan tertentu.  Sub menu operasional sekolah disediakan untuk mengentrikan hari belajar dan pengaturan jam pelajaran dalam sepekan. Sub menu kalender pendidikan berupa template  yang harus dilengkapi pengguna sesuai kalender akademik sekolah. Sub menu entry kehadiran merupakan bagian yang harus dilengkapi bersumber data kehadiran GTK pada tanggal tertentu.  Sub menu terakhir adalah SPTJM, singkatan dari Surat Pernyataan Pertanggung Jawaban Mutlak Bagian ini merupakan lembar pernyataan Kepala Sekolah bahwa isian data DHGTK telah benar dan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Lembar SPTJM ini dapat didownload berbentuk file pdf.

Empat dari lima sub menu DHGTK V.2.1 diatas sama persis dengan sub menu DHGTK V.2. Sub menu tersebut adalah 1) izin pegawai, 2) operasional sekolah, 3) kalender Pendidikan, dan 4) SPTJM. Bagi pengguna aktif takkan terasa sulit mengoperasikan semua fitur yang tersedia pada sub menu itu.

Berbeda halnya dengan sub menu entry kehadiran. Pada sub menu ini terdapat perubahan besar bagaimana cara mengentrikan kehadiran GTK. Setelah mengklik sub menu ini, pengguna secara default akan melihat tampilan entri kehadiran sesuai dengan hari dan tanggal pengguna sign in. Tampilan entri kehadiran itu berupa tabel yang terdiri dari tujuh kolom. Nama kolom pertama hingga kolom ketujuh adalah nomor urut, Nama GTK, NUPTK, Jabatan, Datang, Pulang, dan Akan Disimpan.

Mengerjakan DHGTK V.2.1 pada intinya adalah menyelesaikan pengentrian kolom kelima dan keenam pada sub menu entri kehadiran. Inilah pembeda DHGTK V.2.1 dengan versi sebelumnya. Pengguna diharuskan memasukan waktu kehadiran GTK sesuai data yang ada dengan mengklik ikon kalender sehingga muncul pilihan jam waktu siang (AM) dan jam waktu malam (PM).

Bagi pengguna yang asing dengan pembagian waktu AM/ PM,  pedomi saja jam pada PC atau gawai yang digunakan. Setelah pengguna mengklik jam-nya, selanjutnya akan muncul rincian menit. Bila diamati terlihat setiap selang antar waktu yang satu dengan yang lainnya bersilisih lima menit. Jika pengguna berhasil mengentrikan waktu yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya, maka tombol yang terdapat pada kolom ketujuh akan bergulir otomatis kearah kanan dan berubah warna menjadi biru muda.

Pengerjaan DHGTK V.2.1 sebaiknya dilakukan setiap hari agar data kehadiran GTK yang dientrikan oleh pengguna faktual. Namun hal ini sulit diwujudkan karena berbagai alasan. Satu diantaranya disebabkan laman website http://hadir.gtk.kemdikbud.go.id/V.2.1/  sering mengalami perbaikan. Untuk itu pengguna dapat mensiasatinya dengan membuat pengalaan  waktu yang tidak terlalu panjang dan menyulitkan karena banyaknya data, misalnya sekali tiga hari, sekali seminggu, atau sekali dua puluh hari. Lagipula saat ini rata-rata sekolah telah memiliki mesin pindai sidik jari yang dapat merekam kehadiran GTK.

Bagi perorangan yang tidak hadir karena alasan tertentu, pengguna dapat menambahkan keterangan penyebab ketidakhadiran GTK tersebut pada menu Izin Pegawai.  Dalam pengerjaannya pengguna menyiapkan dokumen pendukung untuk menjelaskan ketidak hadiran GTK itu untuk di-entrikan dalam kolom-kolom tersedia.

Dibandingkan pengguna lain, Kepala Sekolah memiliki kewenangan lebih dalam mengakses DHGTK V.2.1. Kepala sekolah tidak hanya dapat melihat data kehadirannya pribadi, tetapi juga dapat memodifikasi isian data yang dilakukan oleh Operator Sekolah. Selain itu juga merupakan kewajiban bagi Kepala Sekolah untuk mengunci isian DHGTK V.2.1 pada awal bulan untuk isian data bulan berlalu. Kuncian data itu berupa dokumen SPTJM yang isinya rekapitulasi kehadiran GTK pada bulan berlalu.

Masih penasaran ?
Cekidot DISINI..

Kamis, 07 Februari 2019


ALUANG BAREMAH;

MENJAGA BUDAYA, MEMELIHARA GENERASI


Aluang Baremah adalah grup randai yang anggotanya peserta didik kelas tujuh dan kelas delapan UPT SMP Negeri 2 Sungai Tarab. Setiap awal tahun pelajaran anggotanya bertambah dan berkurang dalam jumlah yang tetap. Terjadi rekruitmen anggota baru dari peserta didik kelas tujuh sebanyak anggota grup kelas delapan yang naik ke kelas sembilan, peserta grup kelas sembilan dinaikkan status keanggotaanya menjadi anggota kehormatan dengan keterlibatan dalam kegiatan yang dibatasi. Begitu sikulus itu berlangsung sejak lama, sehingga tak jelas, entah generasi keberapa anggota grup yang bernama Aluang Baremah itu sekarang.
Setelah hampir lima bulan vakum kegiatan, hari ini Aluang Baremah mulai beraktifitas kembali. Beberapa peserta didik terlihat sibuk berlatih dengan bimbingan Guru Senibudaya, Syabariah dibantu oleh alumni, Gio Trio Gemini. Latihan berlangsung serius dengan sesekali ditingkahi tawa peserta yang menyolo sejawat bila ada gerakannya tidak tepat atau salah. Beberapa guru lainnya juga terlihat menyaksikan latihan hari ini sembari memberi semangat pada peserta agar lebih focus pada aba-aba yang disampaikan pembimbing.
Pada latihan kali ini peserta didik yang hanya berminat dengan alat music juga mendapat sentuhan dari Gio Trio Gemini. Dua set talempong tangan, satu gendang, dan dua buah pupuik langsung diperebutkan peserta latihan. Tak menunggu lama, riuh rendah lah kampus UPT SMP Negeri 2 Sungai Tarab sore ini. Bercampur baur antara hentakan kaki, teriakan ciat, haik,  plok tepuk tangan, bunyi talempong, pupuik, dan gendang.
Diakui perkembangan grup randai yang sudah lama ini agak lamban. Minat peserta, kostum, peralatan music terbatas, dan even tampil yang minim menjadi masalah kronis dan sulit untuk dselesaikan. Seolah-olah masalah diatas berupa lingkaran yang tak tentu mana ujungnya. Padahal potensi peserta didik disini cukup baik untuk menjadi pemain randai. Rupa yang tampan, fisik yang baik, art of sense yang tinggi, dan rata-rata anak nigari Pasir Lawas memiliki pengetahuan silat yang baik untuk anak seusianya.
Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah itu, diantaranya; 1) mengajukan bantuan pada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2) mengajukan bantuan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar, 3) mengajukan usulan pada Pemerintah Nagari Pasir Lawas.
Tingginya keinginan untuk melestarikan kegiatan randai di UPT SMP Negeri 2 Sungai Tarab disebabkan atas manfaat yang telah dirasakan selama ini. Sejauh pengamatan guru dan peserta didik lainnya, ternyata anggota grup randai Aluang Baremah memliki karakter baik. Sikapnya santun, tutur bahasanya halus, bertanggung jawab, kesetiakawanan tinggi, dan taat menjalankan syariat agama.
Selain itu, permainan randai juga sudah mulai langka. Intesitasnya tidak seriuh generasi era 80-an. Tak lagi banyak pemuda nagari yang menghidupkan panggung randai di tengah-tengah kampung. Umumnya sibuk dengan urusan kekinian yang tidak bermanfaat. Kebut-kebutan keliling kampung, duduk-duduk di lepau menghabiskan waktu, mabuk gadget, dan yang buruknya lagi terlibat dengan pergaulan yang salah.


Selasa, 05 Februari 2019


PERMENDIKBUD 3/ 2019, ADA APA DENGAN KATA REGULER ?

Kedahagaan sebagian teman dengan petunjuk teknis bantuan operasional sekolah terjawab sudah dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan nomor 3/ 2019 pada tanggal 22 Januari 2019 dan diundangkan dalam lembaran negara nomor 56/ 2019 pada tanggal 25 Januari 2019. Kronologis terbitnya peraturan ini bisa dibilang berbeda dengan terbitnya peraturan serupa pada tahun lampau yang didahului dengan beredarnya draft juknis bos sekolah.

Permendikbud nomor 3/ 2019 tentang petunjuk teknis bantuan operasional sekolah juga terasa spesifik dengan tambahan kata regular diakhir kalimatnya. Seakan peraturan menteri ini membenarkan adanya jenis bantuan operasional sekolah lainnya sebagaimana yang beredar luas di-dumay sejak bulan Oktober 2018 lalu setelah Sekeratis Jendral Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan hal ini dalam acara Kerja Cerdas Mencerdaskan Bangsa di Bogor (https://news.okezone.com/, Selasa 6/2/2019;09.55)*1. Dalam kesempatan itu beliau mengatakan bahwa kementerian saat ini sedang menggodok tiga jenis bantuan operasional sekolah (BOS), yaitu; BOS Reguler, BOS Afirmasi, dan BOS Kinerja.

Permendikbud nomor 3/ 2019 yang terdiri dari konsideran dengan 8 pasal, lampiran I terdiri dari tujuh bab tentang Tata Cara Penggunaan Dan Pertanggung jawaban Bantuan Operasional Sekolah Reguler, dan lampiran II terdiri dari empat bab tentang Mekanisme Pengadaan Barang/Jasa Di Sekolah.

Adalah kewajiban stakeholder sekolah untuk, mengkaji, memberi masukan dan mengawasi pembelajaan Bantuan Operasional Sekolah Reguler ini agar sesuai dengan tujuan dan filosofi yang mendasarinya. Yuk download filenya disini...

*1ngutipnya benar gak ya ?