PERINGATAN
ISRA’ MI’RAJ DI KAMPUS KAMI
Peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini diperingati
oleh seluruh civitas akademika UPT SMPN 2 Sungai Tarab dengan sederhana. Kegiatan yang berlangsung pada hari Jumat, 3
April 2019 tersebut didahului dengan pembacaan Wahyu Illahi, pengucapan Asmaul
Husna, KulTum dari beberapa siswa, dan nyayian religi. Tampil sebagai
penceramah utama dalam kesempatan itu Ustadz
Seratus Umat, Zul Admi, S. Pd.
Ustadz Zul Admi, S. Pd yang dalam
keseharian merupakan tenaga pendidik merangkap Wakil Kepala Sekolah UPT SMP Negeri
2 Sungai Tarab memang dikenal sebagai seorang yang religi dan pandai
berceramah.
Dalam ceramahnya Ustad Zul Admi, S. Pd mengingatkan pentingnya mengenang peristiwa yang telah
berlangsung lebih dari 14 abad lalu.
Suatu peristiwa ketika Allah SWT memperjalankan Rasulullah Muhammad SAW dari
Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, dan dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha. Beliau
menjelaskan makna peringatan Isra’ Mi’raj sebagai solusi bagi ummat Islam dalam
menghadapi berbagai masalah kehidupan. Peringatan Isra' Mi'raj merupakan
momentum yang tepat untuk refleksi diri dan kembali kepada Allah SWT.
"Jika
menghadapi masalah berat, hendaknya ummat Islam kembali kepada Allah SWT,
kembali memakmurkan masjid dan memeperbaiki kualitas shalat
masing-masing," tutur Zul Admi, S.
Pd. Melihat kembali sejarah peristiwa Isra’ Mi’raj, ujarnya, Rasulullah
saat itu sedang mengalami masa-masa penuh duka cita pasca wafatnya istri dan
kakek tercinta, Siti Khodijah RA dan Abu Tholib. Saat itu, Rasulullah juga baru
saja diusir dari Tha'if oleh penduduknya, sehingga Rasulullah SAW benar-benar
merasa sedih pada tahun itu.
Rasulullah SAW pun, paparnya; berdoa kepada ALlah SWT agar dapat menjalani berbagai caobaan dan penderitaaan berat itu. Do'a Rasulullah SAW pun akhirnya dikabulkan oleh Allah SWT dengan solusi peristiwa Isra' Mi'raj. Dalam peristiwa itu Rasulullah menjadi pemimpin para Anbiya, Para Nabi, dan Para Rasul sejak jaman Nabi Adam AS.
Rasulullah SAW, juga menerima perintah Shalat. Semula perintah Shalat itu harus dikerjakan lima puluh waktu sehari semalam. Namun atas kasih sayang Allah dikonversi menjadi lima waktu saja. Perintah Shalat ini merupakan tiang agama, sekaligus merupakan solusi n=untuk umat Islam ketika sedang menghadapai masalah berat didunia.
Jadi hendaknya setiap Muslim kembali kepada Allah SWT dan melaksnakan shalat berjemaah saat ditimpa ujian atau musibah yang sangat berat, tandas Ustadz Zul Admi, S. Pd. Kegiatan ceramah yang diselingi dengan beberapa candaan ringan diiringi phantom itu sangat menarik perhatian peserta sehingga selama ceramah berlangsung suasana terasa khidmat tetapi tidak membosankan.