GURU DI TIGAPULUH (+) KELAS
Rabu ini 1 April 2020, genap 13 hari peserta didik dirumahkan. Perlakuan merumahkan
terpaksa dilaksanakan guna menghindarkan
peserta didik terpapar virus SARS-CoV-2 yang tiba-tiba menjadi pandemi global. Langkah
ini juga bagian upaya efektif memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Menurut WHO SARS-CoV-2 atau lebih dikenal
dengan nama virus Corona adalah zoonosis, artinya ditularkan
antara hewan dan manusia. Terpapar dan mengalami sakit karena virus Corona
disebut dengan COVID-19. COVID-19 merupakan akronim dari Corona Virus
Infected Diseases, sementara indeks 19 menjadi penanda gejala ini
tampak pertama kali tahun 2019. Dari
data yang ada hingga hari ini tak sedikit korban terenggut nyawanya akibat mengalami COVID-19 dan lambat mendapat penanganan medis.
Meski
peserta didik tidak datang kesekolah namun layanan pembelajaran tetap
dilakukan oleh guru dari jarak jauh.
Pilihannya adalah menggunakan jaringan internet dengan berbagai platform
pembelajaran dalam jaringan (daring). Setidaknya ada 19 platform pembelajaran
daring yang dikenal, baik berbayar maupun gratisan. Salah satunya adalah Google
Classroom.
Google Classroom
merupakan salah satu fasilitas bawaan Google yang didesain untuk kegiatan
pembelajaran maya yang interaktif. Guru dan Peserta didik yang tergabung dalam
satu kelas dapat berkomunikasi melalui fitur- fitur tersedia. Untuk Guru
sebagai admin kelas diberikan 4 fitur yang terdiri dari Forum, Tugas kelas,
Daftar Anggota Kelas, dan Nilai Anggota Kelas. Sementara pada peserta
didik terdapat 3 fitur yaitu, Forum,
Tugas kelas dan Anggota Kelas.
Tampilan
sederhana menjadi keunggulan lain dari platform kelas maya ini. Dengan mengklik
ikon Classroom Guru/ Peserta Didik langsung diarahkan pada tampilan ikon kelas
berbentuk segiempat lengkap dengan nama kelasnya. Guru/ Peserta didik dapat
menambah kelas atau bergabung dengan kelas yang sudah ada dengan mengentrikan kode
kelas.
Semenjak
dikenalkan dan ujicoba kegiatan Blended Learning di UPT SMP
Negeri 2 Sungai Tarab hingga saat ini telah terbentuk 37 kelas maya dengan
platform Google Classroom. Kelas sebanyak itu dikelola
oleh 15 orang guru untuk melayani 149 orang peserta didik. Termasuk diantaranya
kelompok Bimbingan dan Konseling.
Guna
memantau dan menilai kegiatan kelas maya dapat dilakukan supervisi oleh pimpinan
sekolah dan pengawas. Supervisi tehadap kelas maya itu efektif dilakukan setelah
guru mata pelajaran menggabungkan pimpinan sekolah dan pengawas dalam kelasnya
sebagai guru pendamping.
Pantauan 13
hari sejak peserta didik belajar dirumah menunjukan bahwa kegiatan kelas maya
ini sangat dinamis. Guru terlihat mengirimkan materi pembelajaran dalam beragam
format. Ada yang berbentuk video, suara, gambar, teks, kuiz dan daftar
pertanyaan. Sementara peserta didik dapat pula mengirimkan tanggapan dalam
bentuk video, suara, gambar, dan teks. Guru seketika dapat mengomentari tugas peserta
didik dan memberikan penilaian menurut kaidah yang disepakati. Hasil kerja
peserta didik berserta penilaiannya terarsip dalam foldernya masing-masing. Demikian
juga dengan komentar dan histori intraksi Guru dengan peserta didik selama
kegiatan pembelajaran dikelas maya.
Seiring waktu
agar tidak membosankan Google Classroom ini dapat dikompilasi dengan menggunakan aplikasi
lain. Sebut misalnya webiner, webex, zoom cloud conference, dan beberapa aplikasi
sejenis lainnya.