MEGAH DAN MERIAHNYA PERAYAAN KHATAM AL-QUR'AN
SURAU BALAI DIATEH YANG KE-20
Sebagaimana lazimnya
perayaan Khatam Al-Qur’an di Nagari Situmbuk, perayaan Khatam Al-Qur’an di
Surau Balai Diateh untuk yang ke-20 kalinya pada tahun ini juga mewah dan
meriah. Dapat dilihat betapa megah tata dekorasi, padatnya acara yang disusun,
dan ragam tamu yang diundang. Tak sedikit orang yang terlibat sejak masa
persiapan perayaan hingga klimaksnya tanggal 29 Desember 2018. Ketika itu orang-orang terpukau menikmati
ragam penampilan yang disuguhkan.
Seperti yang
disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana Perayaan Khatam Al-Qur’an, Gusni
Cesboy dan diamini oleh Wali Nagari Situmbuk, E Dt. Paduko Majo Kayo, bahwa
perayaan Khatam Al-Qur’an adalah alek terbesar di Nagari Situmbuk. Kemegahannya
dan kemeriahannya melebihi alek Batagak Penghulu, ujar beliau.
Pada perayaan kali ini
panitia merancang Alek Tigo Hari untuk merayakannya. Pada hari pertama diawali
dengan Pawai Ta’ruf, dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat Juz 30 oleh peserta
Khatam, dan ditutup dengan kesenian Gambus dari Solok. Pada hari kedua ditampilkan
kesenian anak nagari, saluang, rabab dan nyanyian Religi oleh Sanggar Puti Bungo Awan yang berkolaborasi dengan Pak Jenggot dari Padang. Dan dihari
ketiga, pada hari penutup perayaan dilaksanakan Tabligh Akbar dengan
mendatangkan Penceramah kondang dari Payakumbuh.
Sejarah Perayaan
Khatam Al-Qur’an ini sebenarnya sudah cukup panjang. Sebagian ada yang
mengatakan telah hampir berusia 70 tahun. Waktu itu Surau Balai Diateh hanya
dijadikan tempat mengaji, sementara perayaan khatamnya dilaksanakan dirumah
penduduk. Tersebutlah kala itu nama gurunya Ustad Yusuf. Setelah Surau Balai
Diateh selesai direnovasi pada tahun 1953, barulah kegiatan khatam dilaksanakan
disurau ini. Semasa itu guru mengajinya adalah Ustad Idrus Djamil, biasa
dipanggil oleh murid-muridnya Ustad Duru.
Sejak perayaan Khatam
Al-Qur’an pertama tahun 1953 di Surau Balai Diateh, hingga kini tak
henti-hentinya ada pembaharuan yang dilakukan oleh panitia agar kesemarakkan
helat ini bertambah. Ini bukanlah pekerjaan mudah dan murah, namun keyakinan
yang tinggi melecut semua orang bergiat untuk mensukseskannya. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, begitu semboyannya. Kekompakkan tidak hanya
merupa pada kerja-kerja fisik dan pemikiran namun juga disegi pembiayaan. Tak
tua - muda juga ber-iyuran, tak dikampung – yang merantau juga menyumbang.
Bahkan acapkali dana yang terkumpul melebihi jumlah yang dibutuhkan.
Bupati Tanah Datar yang diwakili
oleh Staf Ahli, Drs. Zulkifli SR tak dapat menyembunyikan kekagumannya atas
Perayaan Khatam Al-Qur’an Surau Balai Diateh ke-20 ini. Meriah, megah, kompak,
dan relevan dengan Upaya Pemerintah Sumatera Barat mengukuhkan kembali Sumpah
Sati Buki Marapalam “Adat BasandiSyarak-Syarak Basandi Kitabullah” yang digaungkan belum lama ini di Puncak
Pato.