Senin, 31 Desember 2018

MEGAH DAN MERIAHNYA PERAYAAN KHATAM AL-QUR'AN
SURAU BALAI DIATEH YANG KE-20

Sebagaimana lazimnya perayaan Khatam Al-Qur’an di Nagari Situmbuk, perayaan Khatam Al-Qur’an di Surau Balai Diateh untuk yang ke-20 kalinya pada tahun ini juga mewah dan meriah. Dapat dilihat betapa megah tata dekorasi, padatnya acara yang disusun, dan ragam tamu yang diundang. Tak sedikit orang yang terlibat sejak masa persiapan perayaan hingga klimaksnya tanggal 29 Desember 2018.  Ketika itu orang-orang terpukau menikmati ragam penampilan yang disuguhkan.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana Perayaan Khatam Al-Qur’an, Gusni Cesboy dan diamini oleh Wali Nagari Situmbuk, E Dt. Paduko Majo Kayo, bahwa perayaan Khatam Al-Qur’an adalah alek terbesar di Nagari Situmbuk. Kemegahannya dan kemeriahannya melebihi alek Batagak Penghulu, ujar beliau.
Pada perayaan kali ini panitia merancang Alek Tigo Hari  untuk merayakannya. Pada hari pertama diawali dengan Pawai Ta’ruf, dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat Juz 30 oleh peserta Khatam, dan ditutup dengan kesenian Gambus dari Solok. Pada hari kedua ditampilkan kesenian anak nagari, saluang, rabab dan nyanyian Religi oleh Sanggar Puti Bungo Awan yang berkolaborasi dengan Pak Jenggot dari Padang. Dan dihari ketiga, pada hari penutup perayaan dilaksanakan Tabligh Akbar dengan mendatangkan Penceramah kondang dari Payakumbuh.

Sejarah Perayaan Khatam Al-Qur’an ini sebenarnya sudah cukup panjang. Sebagian ada yang mengatakan telah hampir berusia 70 tahun. Waktu itu Surau Balai Diateh hanya dijadikan tempat mengaji, sementara perayaan khatamnya dilaksanakan dirumah penduduk. Tersebutlah kala itu nama gurunya Ustad Yusuf. Setelah Surau Balai Diateh selesai direnovasi pada tahun 1953, barulah kegiatan khatam dilaksanakan disurau ini. Semasa itu guru mengajinya adalah Ustad Idrus Djamil, biasa dipanggil oleh murid-muridnya Ustad Duru. 
Sejak perayaan Khatam Al-Qur’an pertama tahun 1953 di Surau Balai Diateh, hingga kini tak henti-hentinya ada pembaharuan yang dilakukan oleh panitia agar kesemarakkan helat ini bertambah. Ini bukanlah pekerjaan mudah dan murah, namun keyakinan yang tinggi melecut semua orang bergiat untuk mensukseskannya. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, begitu semboyannya. Kekompakkan tidak hanya merupa pada kerja-kerja fisik dan pemikiran namun juga disegi pembiayaan. Tak tua - muda juga ber-iyuran, tak dikampung – yang merantau juga menyumbang. Bahkan acapkali dana yang terkumpul melebihi jumlah yang dibutuhkan.

Bupati Tanah Datar yang diwakili oleh Staf Ahli, Drs. Zulkifli SR tak dapat menyembunyikan kekagumannya atas Perayaan Khatam Al-Qur’an Surau Balai Diateh ke-20 ini. Meriah, megah, kompak, dan relevan dengan Upaya Pemerintah Sumatera Barat mengukuhkan kembali Sumpah Sati Buki Marapalam  “Adat BasandiSyarak-Syarak Basandi Kitabullah” yang digaungkan belum lama ini di Puncak Pato.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar